Striker tim nasional Filipina, Philip Younghusband, mewaspadai dua pemain timnas Indonesia pada laga semi final pertama Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (16/12) besok.
Mereka yang ditakuti itu adalah Oktovianus Maniani dan Irfan Bachdim. Menurut penyerang Filipina berusia 23 tahun itu, keduanya memiliki kecepatan yang bisa merepotkan pertahanan The Azkals.
”Pemain-pemain Indonesia punya kecepatan yang bagus. Striker, winger kiri dan kanan yang bagus. Okto dan Irfan Bachdim. Mereka punya kecepatan yang bagus,” ujar Phil saat tiba di Jakarta, Rabu (15/12) dini hari tadi. Meski begitu, Phil yakin Filipina bisa mengimbangi tim Merah Putih pada pertandingan yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sena - yan, Jakarta.
Striker yang menimba ilmu di klub Liga Inggris Chelsea ini menya - takan Filipina juga punya pemain yang bisa merepotkan pertahanan Indonesia. ”Semua pemain kami berbahaya. Semua pemain kami bisa memberi kejutan. Kami punya pemain yang dapat melakukan banyak hal dan saling melengkapi. Kami efektif sebagai tim,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Lokal (LOC) Piala AFF 2010, Joko Driyono tak ingin menyalahkan siapapun atas kericuhan yang terjadi pada penjualan tiket, Selasa 14 Desember 2010 sore. Menurutnya, kejadian tersebut hanya bersifat situasional saja.
”Kejadian ini bukan karena miskomunikasi, tapi situasional saja,” kata Joko kepada wartawan di kantor PSSI, Senayan, kemarin sore. Menurut Joko, pihaknya sebenarnya telah mencoba berempati dengan perjuangan para pembeli yang telah mengantre sejak subuh. Karena itu, panitia memutuskan untuk membuka loket dua jam lebih awal.
”Penjualan tiket harusnya dilakukan sejak pukul 12.00 WIB hingga 19.00 WIB. Namun karena kami berempati dengan para suporter maka kami membukanya mulai pukul 10.00 WIB. Cara penutupannya saja yang terlihat tak berempati,” kata Joko.
Sekitar seratus pembeli sempat mengamuk saat panitia menutup loket di pintu X SUGBK. Mereka lantas beramai- ramai mendatangi kantor PSSI dan meminta agar pintu loket kembali dibuka. Calon penonton yang tak puas langsung berteriakteriak di depan kantor PSSI.
Mereka juga memaksa untuk masuk dan bertemu dengan pengurus PSSI dan wakil dari panitia lokal. Suasana baru mereda setelah Joko yang baru saja melakukan wawancara live di halaman PSSI meminta pintu loket dibuka kembali. Joko juga mengatakan kalau pihaknya tak mungkin menambah jumlah loket untuk menampung animo penonton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar